Sabtu, 01 November 2014

Ruang Lingkup Manajemen Risiko


Ruang lingkup manajemen risiko teknologi informasi diantaranya adalah :
1.      Bank wajib menerapkan manajemen risiko secara efektif dalam penggunaan Teknologi Informasi
2.      Penerapan manajemen risiko paling kurang mencakup
-          pengawasan aktif dewan Komisaris dan Direksi
-          kecukupan kebijakan dan prosedur penggunaan Teknologi Informasi
-          kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko penggunaan Teknologi Informasi
-          sistem pengendalian intern atas penggunaan Teknologi Informasi
3.      Penerapan manajemen risiko harus dilakukan secara terintegrasi dalam setiap tahapan penggunaan Teknologi Informasi sejak proses perencanaan, pengadaan, pengembangan, operasional, pemeliharaan hingga penghentian dan penghapusan sumber daya Teknologi Informasi. Penerapan manajemen risiko dalam penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank tersebut wajib disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha Bank.

Ruang lingkup manajemen resiko tersebut relatif luas, baik secara vertikal yang juga harus melibatkan dewan komisaris, maupun menyangkut prosedural seperti identifikasi resiki dan penangannya. Namun terlihat juga bahwa manajemen resiko akan sangat bergantung pada kapasitas dan kompleksitas sebuah bank dalam menggunakan teknologi informasi. Jadi manajemen resiko pada sebuah bank yang belum online atau belum menggunakan e-banking adalah jelas berbeda dengan bank yang sudah online dan mempunyai E-banking.
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Untuk dapat menerapkan manajemen risiko yang efektif, diperlukan keterlibatan dan pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi; penyusunan dan penerapan kebijakan dan prosedur terkait Teknologi Informasi; serta proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko yang berkesinambungan. Selain itu, kedepan Bank dituntut pula untuk mengantisipasi kebutuhan akan infrastruktur.

Ø  Fungsi manajemen risiko
1.  Menemukan Kerugian Potensial, artinya berupaya untuk menemukan/ mengidentifikasi seluruh resiko murni yang dihadapi perusahaan, meliputi:
a. Kerusakan fisik atas harta kekayaan perusahaan
b. Kehilangan pendapatan akibat terganggunya operasi perusahaan
c. Kerugian akibat tuntutan hukum dari pihak lain
d. Kerugian yang timbul krn tindakan kriminal

    2. Mengevalusi Kerugian Potensial, Artinya melakukan evaluasi dan penilaian thd semua kerugian potensial yg dihadapi perush, mengenai:
a. Besarnya kemungkinan frekuensi terjadinya kerugian.
b. Besarnya kegawatan dari tiap kerugian
c. Memilih teknik/cara yg tepat atau menentukan suatu kombinasi dari teknik yang tepat guna menanggulangi kerugian.


A.  Konsep Risiko
-        Ketidakpastian mengakibatkan adanya resiko (yang merugikan) bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
-       Bagi dunia bisnis, resiko tidak dapat diabaikan begitu saja.
-       Pengusaha harus selalu berusaha untuk menanggulanginya.
-       Berupaya untuk meminimumkan ketidakpastian agar kerugian yang timbul dapat dihilangkan atau diminimumkan.
-       Pengelolaan berbagai cara penanggulangan resiko disebut Manajemen Resiko.

B.  Pengertian Risiko
Pengertian lain dari resiko menurut para ahli adalah sebagai berikut : risikdidefinisikan sebagai kejadian yang merugikan. Dalam analisis investasi pengertian resiko adalah kemungkinan hasil yang diperoleh menyimpang dari yang diharapkan. Atau dengan kata lain resiko terjadi karena adanya suatu ketidak pastian.

Ø  Sumber Resiko.
Bagi individu dan perusahaan, terjadinya resiko disebabkan karena individu atau perusahaan tersebut memiliki sumber daya yang dapat memacu terjadinya resiko. Sumber daya tersebut adalah:

1.    Harta Benda
Kepemilikan harta benda baik oleh individu atau perusahaan dapat menyebabkan terjadinya resiko yang dapat berupa kehilangan maupun kerusakan. Kehilangan atau kerusakan ini pada kondisi tertentu baik bagi individu atau perusahaan dapat mengganggu rencana atau pencapaian dimasa depan.
2. Hutang
Hutang yang direncanakan dengan baik pada awalnya ditujukan untuk meringankan beban ataupun menambah kemampuan (sumberdaya). Dengan perencanaan hutang dan kondisi normal hutang tidak merupakan resiko baik bagi individu maupun perusahaan. Tetapi pada kondisi yang berbeda misalnya perubahan bunga hutang yang besar, ataupun ketidak lancaran atau terganggunya potensi pendapatan dapat menyebabkan hutang menjadi resiko yang berpotensi menciptakan kerugian.
3. Kesehatan Jiwa dan Mata Pencarian
Dalam keluarga atau perusahaan kesehatan jiwa dapat menyebabkan timbulnya resiko. Hal ini terkait dengan biaya pengobatan yang semakin tinggi (misalnya penyakit kanker, level dan lain-lain) serta semakin beragamnya jenis penyakit. Terganggunya kesehatan karyawan atau anggota keluarga pada kondisi tertentu alkan memberatkan kondisi keuangan atau pendapatan yang selanjutnya menganggu rencana dimasa depan. Pada kondisi lain hilangnya pekerjaan akibat yang tak terduga dapat berakibat yang sama.
4. Resiko Keuangan
Resiko keuangan pada umumnya termasuk dalam katagori resiko spekulasi yang dapat mempengaruhi pihak yang mengambil keputusan. Resiko keuangan meliputi resiko kredit, resiko kurs valuta asing, resiko komoditas dan resiko suku bunga.


C.  Ketidakpatian
Ketika suatu hasil lebih baik dari yang diharapkan, seorang manajer mungkin menyesal tidak menerapkan keputusan lebih agresif atau pada skala yang lebih besar. Namun, dalam kasus ini, keuangan operasional telah ditingkatkan, tidak terancam. Risiko nyata berasal dari hasil yang tak terduga dengan hasil yang merugikan, seperti harga rendah, kekeringan, atau penyakit. Manajemen risiko terutama berkaitan dengan mengurangi kemungkinan hasil yang tidak menguntungkan atau setidaknya pelunakan efek dari resiko tersebut.

Ø  Sumber Risiko dan Ketidakpastian
Risiko adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana hasil yang mungkin dan kemungkinan setiap kesalahan dikenal dengan ketidakpastian, di sisi lain, ciri situasi di mana bahkan hasil yang mungkin tidak diketahui.
1. Ketidakpastian Ekonomi (economic uncertaity), yaitu kejadian-kejadian yang timbul sebagai akibat kondisi dan perilaku dari pelaku ekonomi, misalnya perubahan sikap konsumen, perubahan selera konsumen, perubahan harga, perubahan teknologi, penemuan baru, dsb.
2. Ketidakpastian Alam (uncertainty of nature) yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh alam, misalnya banjir, gempa bumi, kebakaran, dsb.
3. Ketidakpastian Manusia (human uncertainty) yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia mis.peperangan, pencurian, penggelapan, pembunuhan, dsb.

D. Macam-macam Risiko
Ø  Macam-macam Resiko
1. Resiko murni berkaitan dengan kejadian-kejadai yang dapat terjadi dan kita alami yang berdampak atau menyembabkan kerugian baik pada saat ini maupun pada saat mendatang. Misalnya kejadian bencana, kematian, kebakaran, kecelakaan dan lain-lain. Resiko murni tidak memberikan kemungkinan untuk terciptanya suatu keuntungan mengingat pada umumnya  resiko murni merupakan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan tetapi kejadian ini secara langsung bukan merupakan upaya atau tindakan yang kita kuputuskan atau ambil.
2. Resiko spekulasi (speculative risk) yang mengandung pengertian ketidakpastian apakah dapat memperoleh untung atau mengalami kerugian. Dalam resiko spekulasi kita menjadi subjek dalam memutuskan untuk mengambil tindakan atau melaksanakannya. Misalnya melakukan investasi dalam pembelian saham, dalam pembelian saham ini dimungkinkan untuk mendapatkan untung bila harga saham naik (lebih besar dari harga pembelian) dan juga ada kemungkinan merugi bila harga saham turun. Pada saat kita membeli saham tersebut kita dalam posisi resiko spekulasi. Namun tidak demikian bila kita tidak jadi membeli saham tersebut.

Resiko murni dan resiko spekulasi mungkin saja muncul dalam berbagai situasi. Dimana keputusan atau tindakan yang diambil berkaitan dengan harapan untuk mendapatkan profit atau keuntungan dapat saja tidak terealisasi sebagai akibat dari suatu kejadian yang tidak direncankan atau diluar kendali. Disamping kedua macam resiko ini, resiko juga dapat dibagi 2 berdasarkan pergerakannya maupun berdasarkan subjeknya. Resiko berdasarkan pergerakannya dibagi 2 yaitu resiko bersifat statis dan dinamis. Sedangkan yang berdasarkan subjeknya juga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu subjektif atau objektif.

Ø  Menurut sifatnya
Resiko yang tidak disnegaja (resiko murni), adalah resiko yang apabila terjadi tentu menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja, mis.bencana alam, kebakaran, kekacauan
1.    Resiko yang disengaja (resiko spekulatif) adalah resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan kepadany. Contoh :  hutang piutang
2.    Resiko fundamental adalah resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan diderita banyak orang. Contoh : Banjir, angin topan, bencana alam lainnya.
3.    Resiko khusus adalah resiko yg bersumber padd peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya. Contoh : pesawat jatuh, tabrakan mobil
4.    Risiko dinamis
Yaitu risiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan masyarakat di bidang ekonomi, ilmu, dan teknologi, seperti risiko penerbangan luar angkasa.

Ø  Menurut Sumber/penyebab timbulnya resiko
1. Resiko intern, yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri seperti kerusakan aktiva karena perbuatankaryawannya, kecelakaan kerja, mis manajemen, dll.
2. Resiko ekstern, yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan seperti resiko pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan kebijakan pemerintah

E. upaya penanggulangan risiko
Langkah-langkah pengelolaan resiko:
1.        Berusaha mengidentifikasi unsur-unsur ketidapastian dan tipe-tipe resiko yang dihadapi
2.        Berusaha menghindari dan menanggulangi semua unsur ketidakpastian. Contoh : membuat perencanaan yang baik
3.        Berusaha mengetahui korelasi dan konsekuensi antar peristiwa, sehingga dapat diketahui resiko-resiko yang terkandung di dalamnya
4.        Berusaha mencari dan mengambil langkah-langkah (metode) untuk mennagani resiko-resiko yang telah berhasil diidentifikasi (mengelola resiko yang dihadapi)

Ø  Cara Penanggulangan Resiko

Upaya penanggulangan risiko berdasar pada sifat dan objek yang terkena risiko ada beberapa cara untuk menanggulangi atau meminimumkan risiko, sebagai berikut:
a. Mengadakan pencegahan dan pengurangan terhadap kemungkinan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian.
b. Melakukan retensi, yakni mentolerir terjadinya kerugian.
c. Melakukan pengendalian terhadap risiko
d. Mengalihkan risiko kepada pihak lain (asuransi
)


Sumber :
http://healthsafetyprotection.com/prinsip-dasar-manajemen-risiko-risk-management/









Manfaat Asuransi Dalam Kegiatan Ekonomi Sosial


            1.      Memberi Rasa Aman
Motivasi utama yang mendorong lahirnya usaha asuransi adalah “dorongan naluriah” yang ada pada diri setiap orang, yaitu “ keinginan akan rasa aman “. Hal mana dalam aspek psikologis mungkin diwujudkan dalam sikap atau mungkin pula menimbulkan sikap baru, karena mereka menghendaki adanya alat pemuas terhadap keinginannya (akan rasa aman). Dimana cara pemenuhan terhadap kebutuhan/keinginan rasa aman salah satunya adalah melalui asuransi. Dengan adanya asuransi tersebut maka sebagian besar dari ketidak pastian, yang berpusat pada keinginan untuk memperoleh rasa aman terhadap bahaya tertentu akan dapat dieliminir, sehingga dapat menimbulkan suasana jiwa yang tenang serta rasa hati yang damai.

            2.      Melindungi Keluarga dari Perpecahan
Perusahaan asuransi jiwa akan memberikan santunan bila tertanggung meninggal dunia pada saat kontrak. Pemberian santunan tersebut akan merupakan sesuatu yang benar-benar tepat, sebab datang pada saat sangat dibutuhkan, yaitu kebutuhan dana untuk melanjutkan kehidupan keluarga, pada sumber utama penghasilan terputus/hilang. Uang santunan yang diterima akan merupakan salah satu alat untuk mempertahankan kerukunan dan keutuhan keluarga.

            3.      Menghilangkan Ketergantungan 
Ketergantunga dapat dikurangi apabila sebelumnya (pada saat kondisi orangtua masih sehat dan kuat) telah diatur suatu program asuransi untuk mengantisipasi ketergantungan tersebut. Misalnya melalui program asuransi beasiswa untuk menghindari ketergantungab anak bidang biaya untuk pendidikannya. Dimana bila ketidak mampuan itu tiba atau orang tua meninggal dunia sianak-anak akan mendapatkan biaya kelanjutan pendidikannya dan perusahaan asuransi.

            4.      Menjamin Kehidupan Wanita Karier 
Hal ini sebetulnya dialami oleh hamper setiap orang, dimana orang yang sudah berusia senja, meskipun menerima pensiun, jumlahnya umumnya kurang memandai dibandingkan dengan kebutuhannya. Dalam keadaan yang demikian itu program asuransi juga mempunyai peranan yang tidak kecil, sebab dengan santunan yang didapat dari program asuransi akan memperbesar persediaan dananya untuk menompang kehidupannya. Dengan mengetahui dan menyadari bahwa kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan baik melalui program asuransi dan meraka mau memanfaatkannya, akan menimbulkan perasaan aman dan tentram kepada yang bersangkutan. Jadi program asuransi akan membebaskan mereka (terutama wanita karier) dari kehawatiran mengenai kondisi keuangannya bilamana ia sudah tidak mampu lagi membiayai dirinya sendiri dari penghasilannya sendiri pada saat itu.

            5.      Kontribusi Terhadap Pendidikan
Aspek lain dalam kaitannya dengan maslah kelanjutan pendidikan, misalnya seorang mahasiswa yang jauh dari orang tuanya, bila dia pada suatu ketika mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dana yang madadak, misalnya biaya untuk menyusun skripsi, maka bila dia mempunyai polis asuransi kebutuhan tersebut maka akan dapat dipenuhi dengan mudah, dengan mengadakan polis asuransinya kepada perusahaan asuransi yang bersangkutan dan hal ini dapat dilakukan dengan mudah.

            6.      Kontribusi Terhadap Lembaga-lembaga Sosial
Sebagian besar dari lembaga-lembaga social yang memberikan jasa-jasa social yang sangat penting bagi masyarakat (panti-panti asuhan, panti pendidikan penderita cacad dan sebagainya), menggantungkan sebagian besar kebutuhan dana operasionalnya dari sumbangan atau hadiah dari berbagai pihak (para “Donatur“), yang umumnya terdiri dari para pengusaha. Dalam kondisi perekonomian yang penuh dengan ketidak- pastian, mungkin akan mengakibatkan timbulnya keragu-raguan bagi para donatur untuk tetap memberikan sumbangan, karena ketakutan akan kehilangan harta kekayaan atau tidak terjaminnya hari tuanya. Tetapi bila para donatur tersebut telah mengasuransikan dirinya terhadap risiko-risiko yang dimaksud, maka keragu-raguan dan ketakutan menjadi tidak ada lagi, sehingga yang bersangkutan tetap dapat menjadi donatur yang setia, sehingga akibatnya lembaga-lembaga social tetap dapat melaksanakan aktivitasnya dengan sebaik-baiknya.

            7.      Memberiakan Manfaat untuk Pemupukan Kekayaan
Ketidakpastian dikaitkan dengan penyediaan dana untuk mengatasi kerugian akan dapat diatasi dengan mudah melalui program asuransi. Sebab dengan membeli polis asuransi maka kapanpun dab berapapun kerugian yang terjadi akan ditutup dengan santunan dari perusahaan asuransi.
            8.      Stimulasi Menabung 
Kelebihan asuransi jiwa yang disertai dengan elemen tabungan dengan tabungan biasa adalah: karena premi asuransi (termasuk unsur tabungannya ) mempunyai jatuh tempo secara teratur (pasti) dan telah disistimatisir, dimana pemegang polis harus menabung/membayar premi secara teratur, sehingga kewajiban menabung dapat dipandang sebagai hutang.



            9.      Menyediakan Dana yang Dibutuhkan untuk Investasi
Sebetulnya bukan merupakan fungsi utama dari asuransi, tetapi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan asuransi telah berkembang sedemikian rupa, sehingga memegang peranan yang cukup penting dalam menyediakan dana yang dibutuhkan dalam berbagi macam kegiatan maupun pembangunan ekonomi.


Sumber :

http://hestiavriani.blogspot.com/2013/10/asuransi-terhadap-kehidupan-sosial.html

Senin, 13 Oktober 2014

Asuransi Jiwa

Life insurance
Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan menanggung orang terhadap kerugian finansial tak terduga yang disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama. Di sini terlukis bahwa dalam asuransi jiwa, risiko yang dihadapi adalah:
1.    Risiko kematian
2.    Hidup seseorang terlalu lama
Hal ini sudah barang tentu akan membawa banyak aspek, apabila risiko yang terdapat pada diri seseorang tidak diasuransikan kepada perusahaan asuransi jiwa. Umpamanya jaminan untuk keturunan, seorang bapak kalau meninggal dunia sebelum waktunya atau dengan tiba-tiba, si anak tidak akan terlantar dalam hidupnya.
Bisa juga terjadi terhadap seseorang yang telah mencapai umur ketuaannya dan tidak mampu untuk mencari nafkah atau membiayai anak-anaknya, maka membeli asuransi jiwa, risiko yang mungkin diderita dalam arti kehilangan kesempatan untuk mendapat penghasilan akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Ternyata disini, bahwa lembaga asuransi jiwa ada faedahnya dengan tujuan utama ialah untuk menanggung atau menjamin seseorang terhadap kerugian-kerugian finansial.
Contoh perusahaan asuransi : prudential
Contoh kasus :
Asuransi Jiwa Prudential

Asuransi Jiwa Prudential Adalah produk perlindungan dari prudential yang memproteksi Jiwa anda dari Resiko kerugian Ekonomi akibat meninggal dunia. Asuransi Jiwa memang sering di abaikan dan dikesampingkan ketika seseorang sedang dalam kondisi sehat dan aman, padahalRESIKO KEMATIAN itu ada pada setiap manusia yang masih hidup di dunia. Asuransi Jiwa sangat Diperlukan, Terlebih bagi mereka yang sebagai tulang punggung pencari nafkah keluarga. Sehingga ketika resiko kematian itu terjadi maka kerugian ekonomi yang di timbulkan bisa di minimalisir.
Memang kematian itu tidak di harapkan semua orang, tidak di cita2kan orang, akan tetapi kematian itu bisa datang kapan saja dan di mana saja tanpa ada pemberitahuan. Hanya TUHAN saja yang tau kapan kita akan di panggil.
Contoh Kasus Manfaat Asuransi Jiwa: ” Alm Ustad Jefri al buchori”
Ustad Jefri al buchori Semasa hidupnya adalah orang yang sangat baik, Bijaksana, REndah hati, serta merupaka contoh seorang ustad kepada umatnya bagaimana menghadapi kehidupan ini dengan “KASIH”. Seorang Ustad Jefri al buchori tidak punya rencana dan mengira akan meninggal dalam kecelakaan maut. Namun Beliau semasa hidupnya adalah orang yang bijaksana, maka Beliau sudah siap dengan segala resiko yang mungkin terjadi dalam kehidupan ini.
Beliau memiliki Asuransi Jiwa Prudential, Dengan menabung 2jt/bln Beliau di cover jiwa dengan total nilai mencapai 1,7 Miliar. Sehingga sewaktu kejadiaan naas itu menimpa beliau, maka asuransi jiwa prudential membayar pihak keluarga Ustad Uje sebesar 1,7 Miliar. Memang angka itu tidak sebanding dengan nyawa sang Ustad, namun setidaknya bisa meringankan beban keluarga yang di tinggalkan.
Selamat jalan Ustad Uje, Semoga amal ibadahnya di terima disisi YANG MAHA KUASA. Engkau seorang Bijaksana yang patut di contoh.

Contoh Kasus Lain Asuransi Jiwa Prudential
Contoh Saya sendiri (Khanti Sari) Berusia 32 Tahun. Sya Menyisihkan Sebanyak 50rb / hari Atau 1,5jt/Bulan Atau 18jt/Tahun Atau 180Jt 10 Tahun. Dengan Asuransi Jiwa Prudential, Maka saya bisa memberikan warisan Hingga 2 miliar rupiah kepada keluarga saya apabila terjadi resiko meninggal.
10 Tahun Kemudian (di usia saya ke 42 Tahun)Dana yang bisa saya peroleh dari hasil investasi adalah sebesar 230 JT
20 Tahun kemudian ( di usia saya ke 52 Tahun) Dana yang bisa saya peroleh dari hasil investasi adalah sebesar 776JT
30 Tahun kemudian (di usia saya ke 62 Tahun) Dana yang bisa saya peroleh dari hasil investasi adalah sebesar 2,8 Miliar
Disamping semua dana investasi yang bisa saya peroleh, saya juga mendapatkan perlindungan jiwa, yaitu apabila saya meninggal biasa maka ahli waris saya berhak mendapatkan dana sebesar 1 miliar ( di tambah nilai dana hasil investasi ), dan jikalau meninggal karena kecelakaan ahli waris berhak mendapatkan 2 miliar ( di tambah nilai dana hasil investasi ).
 Prinsip yang perlu anda ketahui dalam Asuransi Jiwa adalah:
·         Semakin Cepat / muda usia anda masuk asuransi jiwa, Maka manfaatnya akan semakin Besar
·         Semakin Besar Premi yang anda bayar akan semakin besar manfaatnya


Referensi :

Jumat, 10 Oktober 2014

asuransi kerugian & contoh kasus


ASURANSI KERUGIAN…

MenurutMolengraaff:
Asuransikerugianadalahpersetujuandenganmanasatupihak,
penanggungmengikatkandiriterhadap yang lain, untukmeng-
gantikerugian yang dapatdideritaolehtertanggung, karena
terjadinyasuatuperistiwa yang telahditunjukdan yang belum
tentusertakebetulan, denganmana pula tertanggungberjanjiuntukmembayarpremi.

Contohkasus :
-         AsuransiKebakaran
Asuransikebakaranbertujuanuntukmenggantikerugian yang disebabkanolehkebakaran.Dalamhalinipihakperusahaanmenjaminrisiko yang terjadikarenakebakaran.Olehkarenaituperludibuatsuatukontrak (perjanjian) antarapemegangpolis(pembeliasuransi) denganperusahaanasuransi.
Perjanjiandibuatsedemikianrupa, agar keduabelahpihaktidakmerasadirugikan.
diantaramacamasuransi yang kitakenal di Indonesia ini. Kalaukitaperhatikantujuandarisemuamacamasuransiitumakapadaprinsipnyapihakperusahaanasuransimemperhatikantentangmasadepankehidupankeluarga,pendidikannyadantermasukjaminanharitua. Demikianjugaperusahaanasuransiturutmemikirkandanberusahauntukmemperkecilkerugianyangmungkintimbulakibatterjadiresikodalammelaksanakankegiatanusahabaikterhadapkepentinganpribadiatauperusahaan.
-         PT, ALLIANZ
Setelahduatahunhilang, Toyota Alphardtahun 2005 milikYansenHandoko Lim bisaditemukankembalibaru-baruiniolehpetugasPolda Metro Jaya. Namun yang jadimasalahbukanditemukannyakembalimobil yang telahmemilikiperanti safety canggihitu.Melainkanketikamelaporkankehilanganmobilpada 2 tahunlalukepadapihakasuransi, dinyatakantidakbisamenggantikarenatidakadaalasankuatmobilituhilangkarenadicuri.

BahkanYansensudahmelaporkankehilanganitukepadapolisi.Alphard yang masihdalampertanggungan leasing itudipinjamtemannyaketikakemudianhilang di halamanrumahtemannyaitu yang jaraknyatakjauhdaribengkelAutowork di bilanganKuningan, Jaksel.Temannyaitujugamenandatanganisuratpernyataan di bawahmeteraisiapdiproseshukumjikaterbuktimelakukanrekayasahilangnyamobil.

Namunpihak PT Asuransi Allianz UtamaIndoneesia (AZUI) menyatakanbahwadenganberathatitidakbisamenggantikehilanganitu.SebabkejadianhilangnyaAlphardinidianggapkategoripengecualian, seperti yang tercantumdalam polis standarasuransikendaraanbermotor Indonesia (PSAKBI) bab II pasal 3 ayat 4. 

-         CARA MENGENDALIKAN RESIKO

Di situ disebutkanbahwapertanggunganasuransitidakmenjaminkerugianataskendaraanbermotor yang disebabkanolehpenggelapan, penipuan, hipnotisdansejenisnya, kendaraantidakdigunakansesuaikesepakatandalam polis awalasuransi.Termasuktindakkejahatan yang dilakukanolehnasabahsendiri, suami/istri, anak, orang tua, saudarasekandungdantemantertanggungdengansepengetahuanatauseizintertanggung. 


 REFERENSI :
-         www.mediabpr.com
-         www.badilag.net
-         www.kaskus.com

Minggu, 28 September 2014

ASURANSI, MANAJEMEN RESIKO ASURANSI

1. Pengertian Asuransi :
Asuransi yakni perjanjian dengan seseorang penanggung yg mengikatkan diri dengan seseorang tertanggung dengan menerima sesuatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak terduga.

Jenis jenis Asuransi, menurut Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) :
Asuransi jiwa berjangka (Term)
Asuransi jiwa seumur hidup (Whole life)
Asuransi jiwa dwiguna (Endowment)

Prinsip Atsuransi :
prinsip dasar asuransi 


Insurable Interest (Kepentingan Yang Dipertanggungkan)
Anda dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang diasuransikan apabila Anda menderita kerugian keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian atau kerusakan atas obyek tersebut. Kepentingan keuangan ini memungkinkan Anda mengasuransikan harta benda atau kepentingan anda.

Apabila terjadi musibah atas obyek yang diasuransikan dan terbukti bahwa Anda tidak memiliki kepentingan keuangan atas obyek tersebut, maka Anda tidak berhak menerima ganti rugi.

Utmost Good Faith (Kejujuran Sempurna)
Yang dimaksudkan adalah bahwa Anda berkewajiban memberitahukan sejelas-jelasnya dan teliti mengenai segala fakta-fakta penting yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan. Prinsip inipun menjelaskan risiko-risiko yang dijamin maupun yang dikecualikan, segala persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas serta teliti. Kewajiban untuk memberikan fakta-fakta penting tersebut berlaku:

Sejak perjanjian mengenai perjanjian asuransi dibicarakan sampai kontrak asuransi selesai dibuat, yaitu pada saat kami menyetujui kontrak tersebut.Pada saat perpanjangan kontrak asuransi.
Pada saat terjadi perubahan pada kontrak asuransi dan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan perubahan-perubahan itu.

Indemnity (Indemnitas)
Apabila obyek yang diasuransikan terkena musibah sehingga menimbulkan kerugian maka kami akan memberi ganti rugi untuk mengembalikan posisi keuangan Anda setelah terjadi kerugian menjadi sama dengan sesaat sebelum terjadi kerugian. Dengan demikian Anda tidak berhak memperoleh ganti rugi lebih besar daripada kerugian yang Anda derita.

Subrogation (Subrogasi)
Prinsip subrogration (perwalian) ini berkaitan dengan suatu keadaan dimana kerugian yang dialami tertanggung merupakan akibat dari kesalahan pihak ketiga (orang lain). Prinsip ini memberikan hak perwalian kepada penanggung oleh tertanggung jika melibatkan pihak ketiga. Dengan kata lain, apabila tertanggung mengalami kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga, maka XYZ, setelah memberikan ganti rugi kepada tertanggung, akan mengganti kedudukan tertanggung dalam mengajukan tuntutan kepada pihak ketiga tersebut.

Mekanisme Aplikasi subrogasi
Tertanggung harus memilih salah satu sumber pengantian kerugian, dari pihak ketiga atau dari asuransi.
Kalau tertanggung sudah menerima penggantian kerugian dari pihak ketiga, ia tidak akan mendapatkan ganti rugi dari asuransi, kecuali jumlah penggantian dari pihak ketiga tsb tidak sepenuhnya.
Kalau tertanggung sudah mendapatkan penggantian dari asuransi ia tidak boleh menuntut pihak ketiga. Karena hak menuntut tersebut sudah dilimpahkan ke perusahaan asuransi.

Contribution (Kontribusi)
Anda dapat saja mengasuransikan harta benda yang sama pada beberapa perusahaan asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas obyek yang diasuransikan maka secara otomatis berlaku prinsip kontribusi.

Prinsip kontribusi berarti bahwa apabila kami telah membayar penuh ganti rugi yang menjadi hak Anda, maka kami berhak menuntut perusahaan-perusahaan lain yang terlibat suatu pertanggungan (secara bersama-sama menutup asuransi harta benda milik Anda) untuk membayar bagian kerugian masing-masing yang besarnya sebanding dengan jumlah pertanggungan yang ditutupnya.
Prinsip ini tidak berlaku bagi asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan diri yang berkaitan dengan meninggal dunia atau cacat tetap.

Proximate Cause (Kausa Proksimal)
Apabila kepentingan yang diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama-tama kami akan mencari sebab-sebab yang aktif dan efisien yang menggerakkan suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus sehingga pada akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan tersebut.

Keuntungan berAsuransi : 

bagi perusahaan asuransi
- keuntungan dari premi yg di berikan nasabah
- dari hasil bunga berinvestasi  di surat surat berharga
- dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain

bagi nasabah 
- memberikan rasa aman
- terhindar dari resiko kehilangan dan kerugian
- mendapatkan penghasilan di masa yg akan datang
- simpanan yg dapat di tarik kembali pada saat jatuh tempo
- memperoleh pengganti akibat kerusakan atau kehilangan.

Jenis jenis Resiko Perusahaan

Dalam pertanggungan asuransi terdapat berbagai jenis risiko yang dihadapi, besar kecilnya risiko merupakan salah satu pertimbangan besarnya premi asuransi yang harus dibayar.
Dalam praktiknya risiko-risiko yang timbul dari setiap pemberian usaha pertanggunga asuransi adalah sebagai berikut:
1.   Resiko murni, bahwa ada ketidakpastian terjadinya suatu kerugian hhanya ada peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan, contoh rumah mungkin akan terbakar, mobil yang dikendarai akan tertabrak, kapal dan muatannya mungkin akan tenggelam. Jadi dalam hal ini kerugian terjadi atau tidak terjadi sama sekali.
2.   Resiko spekulatif, risiko dengan terjadinya dua kemungkinan yaitu peluang untuk mengalami kerugian atau memperoleh keuntungan. Dalam hal ini kemungkinan terjadinya kerugian atau keuntungan.
3
Resiko Indiviu terbagi atas tiga, yaitu:
a.       Resiko pribadi:
Kemampuan seseorang untuk memperoleh keuntungan, akibat sesuatu hal seperti sakit, kehilangan pekerjaan atau mati.
b.      Resiko harta:
Resiko kehilangan harta apakah di curi, hilang, rusak yang menyebabkan kerugian keuangan.
c.       Resiko tanggung gugat:
Resiko yang disebabkan apabila kita menanggung kerugian seseorang dan kita harus membayarnya. Contoh kelalaian di jalan yangmenyebabkan orang lain tertabrak dan harus mengganti kerugian tersebut.

2. Contoh Perusahaan Asuransi : 
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
Sebagai bagian dari Manulife Financial, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) telah menjadi penyedia layanan manajemen investasi dan produk reksa dana di Indonesia sejak 1998. Sejak berdirinya, MAMI telah secara konsisten mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan manajemen investasi terbesar di industri reksa dana Indonesia, dengan dana kelolaan lebih dari Rp39 triliun sampai dengan Maret 2012.
MAMI mengelola 17 produk reksa dana yang terdiri dari reksa dana pendapatan tetap, saham (termasuk reksa dana saham syariah), campuran, pasar uang dan terproteksi. MAMI telah menunjukkan prestasinya dalam memberikan hasil investasi kompetitif dengan tingkat risiko terukur. Didukung tim manajer investasi yang profesional dan memiliki latar belakang kuat serta berpengalaman, MAMI siap membantu Anda mengelola perencanaan keuangan Anda.

Manulife Financial
Manulife Financial adalah sebuah grup perusahaan jasa keuangan berbasis Kanada, yang beroperasi di Asia, Kanada dan Amerika Serikat. Pada 2012, kami dengan bangga merayakan 125 tahun pelayanan kami kepada para nasabah kami, yaitu berbagai solusi untuk keputusan-keputusan finansial terpenting mereka. Jaringan internasional kami yang terdiri dari para karyawan, agen dan mitra distribusi kami, menawarkan produk-produk dan layanan perlindungan finansial dan wealth management, mencakup asuransi jiwa individu, asuransi jiwa dan kesehatan kumpulan, layanan perawatan jangka panjang, produk-produk pensiun, anuitas, reksa dana dan perbankan. Kami menyediakan layanan pengelolaan aset kepada nasabah-nasabah institusi di seluruh dunia serta menawarkan solusi reasuransi, terutama asuransi umum.

Di Kanada dan Asia, kami beroperasi di bawah nama "Manulife Financial", sementara di Amerika Serikat, kami hadir 


Manajemen Resiko Perusahaan Manulife


aktivitas manajemen resiko di kelola sesuai dgn keseluruhan toleransi resiko, yg menggambarkan jumlah dan jenis resikoyang dapat di terima oleh perusahaan. untuk dapat menyelaraskan strategi dan rencana bisnis dengan tujuan manajemen resiko perusahaan, target dan batas resiko untuk resiko resiko dasar diatur oleh devisi operasional.
Direksi, 
Chief Financial OfficerHead of Risk Management, dan Head of Legal and Compliance adalah anggota dari Komite Pengelolaan Risiko Perusahaan dengan Head of Internal Audit sebagai anggota independen dari Komite ini. Bersama-sama mereka memperkuat dan mensosialisasikan budaya risiko dan panduan penanganan risiko Perusahaan serta secara strategis mengelola keseluruhan profil risiko Perusahaan.
Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal
Manajemen Perusahaan secara kolektif memiliki tanggung jawab dan akuntabilitas untuk menentukan tujuan-tujuan Perusahaan, menyusun strategi-strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, dan mengembangkan struktur dan proses pengelolaan untuk penanganan terbaik atas risiko-risiko dalam pemenuhan seluruh tujuan tersebut melalui pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal yang efektif dan berkelanjutan. Sistem Pengendalian Internal yang efektif dan berkelanjutan oleh manajemen dan unit kerja Audit Internal Perusahaan tersebut adalah melalui penerapan model "tiga baris pertahanan" (the three lines of defense). Secara garis besar, model "tiga garis pertahanan" ini memisahkan secara tegas antara 3 (tiga) bagian ("garis") yang terlibat dalam pengelolaan risiko yang efektif, yakni: i) Fungsi-fungsi yang memiliki dan mengelola risiko-risikonya, ii) Fungsi-fungsi yang memantau risiko-risiko, dan iii) Fungsi yang melakukan penilaian independen. Model “tiga garis pertahanan” Perusahaan adalah sebagai berikut:
  1. Garis pertahanan pertama - Unit BisnisBisnis bertanggung jawab untuk risiko dalam unit mereka termasuk manajemen risiko dan pengawasan yang terkait. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan strategi bisnis mereka sejajar dengan filosofi, risk appetite dan budaya pengambilan risiko Perusahaan untuk mengevaluasi dan mengelola eksposur risiko secara seksama konsisten dengan kebijakan risiko dan standar praktek Perusahaan, dan untuk memberikan imbal hasil yang sepadan dengan tingkat risiko yang ditanggung. Hal ini didukung oleh manajer risiko global yang bertanggung jawab untuk desain dan pelaksanaan praktek mitigasi risiko yang konsisten dengan kebijakan Perusahaan dan strategi manajemen risiko tertentu.
  2. Garis pertahanan kedua - Manajemen Risiko, Aktuaria, Keuangan, Kepatuhan ("kelompok") 

    Kelompok ini memberikan pengawasan independen terhadap pengambilan risiko dan kegiatan mitigasi risiko. Karena Manulife adalah perusahaan global, kelompok ini memiliki akses ke seluruh kebijakan risiko perusahaan dan bidang fungsional perusahaan seperti manajemen risiko korporasi, aktuaria korporasi, keuangan korporasi, kepatuhan global, dan divisi resiko untuk mendukung pengawasan independen kelompok.

    3. Ketiga garis pertahanan - Internal Audit memberikan analisis independen mengenai kontrol yang efektif dan tepat terhadap risiko yang melekat dalam bisnis, dan apakah program mitigasi risiko dan fungsi risiko pengawasan efektif dalam mengelola risiko. Internal Audit bertanggung jawab langsung kepada Komite Audit dan Risiko.



REFERENSI
2014 - PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, kasmir. buku BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN