Produktivitas kerja merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan konsumen.
Produktivitas dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan.
Hal ini dapat diimplementasikan interaksi antara tenaga kerja dan pelanggan
yang mencakup (a) ketepatan waktu, berkaitan dengan kecepatan memberikan tanggapan
terhadap keperluan-keperluan pelanggan; (b) penampilan tenaga kerja,
berkaitan dengan kebersihan dan kecocokan dalam berpakaian; (c)
kesopanan dan tanggapan terhadap keluhan, berkaitan dengan bantuan yang
diberikan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang diajukan pelanggan
(Gaspersz, 2003:130). Berarti produktivitas yang baik dilihat dari
persepsi pelanggan bukan dari persepsi perusahaan. Persepsi pelanggan
terhadap produktivitas jasa merupakan penilaian total atas kebutuhan
suatu produk yang dapat berupa barang ataupun jasa.
Produktivitas
berasal dari kata “produktiv” artinya sesuatu yang mengandung potensi
untuk digali, sehingga produktivitas dapatlah dikatakan suatu proses
kegiatan yang terstruktur guna menggali potensi yang ada dalam sebuah
objek. Filosofi produktivitas sebenarnya dapat mengandung arti keinginan
dan usaha dari setiap individu atau kelompok untuk selalu meningkatkan
mutu kehidupannya dan penghidupannya.
Secara
umum produktivitas diartikan atau dirumuskan sebagai perbandingan
antara keluaran (output) dengan pemasukan (input), sedangkan menurut
Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah (2003:126) mengemukakan bahwa
produktivitas adalah “Menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa
besar hasil akhir yang diperoleh di dalam proses produksi, dalam hal ini
adalah efisiensi dan efektivitas”. Sedangkan menurut Malayu S.P
Hasibuan (2003:126) produktivitas adalah : “Perbandingan antara output
(hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya
dimungkinkan oleh adanya peningkatan efesiensi (waktu,bahan,tenaga) dan
sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari
tenaga kerjanya”.
Dari beberapa pendapat tersebut di atas sebenarnya produktivitas memiliki dua dimensi, pertama efektivitas
yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu
pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Kedua yaitu
efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan
realisasi penggunaanya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Efesiensi
merupakan suatu ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan
dengan input sebenarnya. Apabila ternyata input yang sebenarnya
digunakan semakin besar penghematannya, maka tingkat efesiensi semakin
tinggi. Sedangkan efektivitas merupakan ukuran yang memberikan gambaran
suatu target yang dicapai. Apabila kedua hal tersebut dikaitkan satu
dengan yang lainnya, maka terjadinya peningkatan efektivitas tidak akan
selalu menjamin meningkatnya efesiensi.
Teori-teori
yang membahas tentang produktivitas kerja sangatlah bervariasi tetapi
makna pokok dari produktivitas kerja adalah kemampuan seorang tenaga
kerja dalam menghasilkan suatu pekerjaan, keadaan tersebut tercapai
apabila tenaga kerja tersebut mendapat perhatian yang besar dari
pimpinan atas segala kebutuhannya.
Ada beberapa definisi mengenai produktifitas kerja antara lain :
Menurut
Hasibuan (2003:105) “produktivitas kerja adalah perbandingan antara
output dengan input di mana output harus mempunyai nilai tambah dan
teknik pengerjaannya yang lebih baik“. Sedangkan menurut Kusriyanto
(2000:2) “produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang
dicapai dengan peran serta tenaga kerja per-satuan waktu“.
Istilah
produktivitas mempunyai arti yang berlainan untuk tiap orang yang
berbeda, hal ini berarti lebih banyak hasil dengan mempertahankan biaya
yang tetap, mengerjakan segala sesuatu dengan benar, bekerja lebih
cerdik dan lebih keras. Pengoperasian secara otomatis untuk mendapatkan
hasil yang lebih cepat dan lebih baik. Sinungan (2003:12) mengemukakan
bahwa “produktivitas adalah kemampuan seperangkat sumber-sumber ekonomi
untuk menghasilkan sesuatu sebagai perbandingan antara pengorbanan
(input) dengan menghasilkan output”.
Dalam
arti yang sederhana pengertian mengenai produktivitas seperti yang
telah dijelaskan di atas sering diungkapkan dalam arti bawah
produktivitas adalah rasio dari pengeluaran dan pemasukan yang terpakai.
Mulyono (2004: 3) berpendapat bahwa “produktivitas adalah hasil yang
terdapat dari setiap proses produksi dengan menggunakan satu atau lebih
faktor produksi”.
Sebagaimana
dinyatakan oleh Sinungan (2003: 72) disebutkan “kualitas kerja juga
harus diperhatikan dalam menilai produktivitas tenaga kerja, sebab
sekalipun dalam segi waktu tugas yang dibebankan kepada tenaga kerja
atau perusaaan itu tercapai, kalau mutu kerjanya tidak baik, maka
produktivitas kerja itu tidak bermakna”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar