Tujuan Komunikasi
Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di sini.
Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak
perlu mereka yang terlibat menyepakati tujuan komunikasi mereka. Tujuan
dapat disadari ataupun tidak, dapat dikenali ataupun tidak. Keempat
tujuan tersebut adalah :
a. MenemukanSalah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri
(personal discovery) Bila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda
belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain.
Kenyataannya, persepsi-diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa yang
telah anda pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama
komunikasi, khususnya dalam perjumpaan-perjumpaan antarpribadi.
Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita
memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan
perilaku kita. Dari perjumpaan seperti ini kita menyadari, misalnya
bahwa perasaan kita ternyata tidak jauh berbeda dengan perasaan orang
lain. Pengukuhan positif ini membantu kita merasa “normal.”
Cara lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui proses
perbandingan sosial, melalui perbandingan kemampuan, prestasi, sikap,
pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang lain. Artinya, kita
mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membanding diri
kita dengan orang lain.
Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita
sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara. Tetapi, komunikasi
juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar—dunia yang dipenuhi
objek, peristiwa, dan manusia lain. Sekarang ini, kita mengandalkan
beragam media komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang hiburan,
olahraga, perang, pembangunan ekonomi, masalah kesehatan dan gizi, serta
produk-produk baru yang dapat dibeli. Banyak yang kita peroleh dari
media ini berinteraksi dengan yang kita peroleh dari interaksi
antarpribadi kita. Kita mendapatkan banyak informasi dari media,
mendiskusikannya dengan orang lain, dan akhirnya mempelajari atau
menyerap bahan-bahan tadi sebagai hasil interaksi kedua sumber ini.
b. Untuk berhubungan
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan
orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). Kita
ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin
mencintai dan menyukai orang lain. Kita menghabiskan banyak waktu dan
energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosial.
Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan
barangkali melalui telepon. Anda berbincang-bincang dengan orangtua,
anak-anak, dan saudara anda. Anda berinteraksi dengan mitra kerja.
c. Untuk meyakinkan
Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap
dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang
diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produk. Sekarang ini
mungkin anda lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai
penyampai pesan melalui media, tetapi tidak lama lagi barangkali
anda-lah yang akan merancang pesan-pesan itu—bekerja di suatu surat
kabar, menjadi editor sebuah majalah, atau bekerja pada biro iklan,
pemancar televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan
komunikasi. Tetapi, kita juga menghabiskan banyak waktu untuk melakukan
persuasi antarpribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima.
Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap
dan perilaku orang lain. Kita berusaha mengajak mereka melakukan
sesuatu, mencoba cara diit yan baru, membeli produk tertentu, menonton
film, membaca buku, rnengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa
sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu,
dan sebagainya.
d. Untuk bermain
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan
menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film
sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku
komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan
lelucon mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita
yang menarik). Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi
adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang Iain
sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar